Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Wattpad

Perang Dingin Ilalang dan Mawar

  kenapa kamu suka ilalang? karena dia tegar tanpa kesan menggoda suatu ketika aku berusaha menjadi sekuntum mawar merah merekah, menjadi sosok yang pernah ku benci. kenapa kamu menjadi mawar? aku ingin menawan orang yang aku suka dalam kelopak indahku tapi pada akhirnya, ilalang tetaplah ilalang. sama sekali tak menggoda, terabaikan. lalu dia bercermin di tepi sungai dan tersadar; aku ilalang, akarku kuat mempertahankan, batangku gemulai tak mudah patah. meski kelopakku berterbangan, akulah sang ilalang 

24 Mei 2012

Sepenggal hari yang kuingat, juga dia nan berada jauh disana. Selamat ulang tahun, sahabat. Delapan belas tahun sudah..., kau lalui putaran bumi, juga waktu yang turut berputar Delapan belas tahun sudah..., kau arungi hidup dengan bahagia, diselingi duka dan nestapa. Delapan belas tahun sudah..., semoga cukup waktumu untuk mengumpulkan tiap butir semangat yang kau temukan. Agar mimpi-mimpimu kelak dapat kesampaian. Delapan belas tahun sudah..., semoga cukup waktumu untuk mengumpulkan, segala jenis dari keberanian. Agar di angka yang lebih besar kau jadi semakin tegar. Maaf, tiada hadiah untukmu tahun ini. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, entah tahun-tahun berikutnya. Hanya seikat dari berbagai jenis do'a untukmu dan rinduku padamu. Selamat ulang tahun sahabat. Puisi ini aku persembahkan untuk salah satu kawan terbaikku Ummi Saleha sebagai ucapan selamat ulang tahun di usianya yang ke-18.

Puisi Tentangku

ku menari diatas awan, berlari di atas pelangi, sembunyi dibalik mentari, lewat senja, semua lenyap. mentariku pergi, pelangi tak terlihat, awanku pekat. aku terbang, dan terjatuh. aku berjalan diatas air, tapi air tak dapat menjadi pijakku. aku berpegang pada angin, tapi angin tak bisa menahanku. aku jatuh dan tersungkur. aku berpijak pada tanah, tapi tanah kemudian retak. aku bersandar pada rumput, tapi rumput tak kuat menopangku. aku tersungkur, dan tak berdaya.

Plagiat Diri

Kalau kau ingin menjadi aku, aku akan menjadi diri aku yang lain. Aku tau, yakin di dalam ragu itu sulit. Tapi lebih sulit lagi, ketika harus tersenyum di atas luka yang menganga. Kalau aku telah berubah dan kau masih tetap ingin menjadi aku, aku akan menjadi diri aku yang lain lagi. Aku tau, kamu pasti sangat terluka. Tapi lebih terluka lagi, ketika luka-luka harus ditelan sendiri tanpa seorang pun memulihkannya. Kalau kau tetap ingin sepertiku, aku masih bisa menciptakan pribadi diri yang lain. Kau hidup dalam keberuntungan, dalam berjuta kejutan manis yang tak pernah ku miliki, dalam beribu kenangan indah yang tak pernah aku jamah, dalam bertubi manusia yang mengelilingi hidupmu. Janganlah kau coba menjadi aku! Aku dan berjuta hal bodoh dalam otakku, aku dan beribu warna pekat yang menyelubungi, aku dan bertubi nestapa tanpa seorang pun boleh tau. Tapi Kalau aku sudah berubah untuk kesekian kalinya hingga habis sudah sosok-sosok cadanganku, hingga h

Aku, Kamu dan Senyum Itu

"Pokoknya kamu nggak boleh ninggalin aku!!" "Kita udah nggak ada kecocokan. Apalagi yang kamu harapkan?" "Masih bisa diperbaiki..," "Setelah berjuta maaf yang pernah kau dendangkan?" "Maaf atas segala maafku..., maaf aku yang selalu gagal membuatmu bahagia...." Zie menghela napas sejenak, "Ya, aku memang terlalu bodoh untuk pria sepandai kamu. Ya, aku terlalu jelek untuk pria setampan kamu. Ya, aku terlalu buruk untuk pria sebaik kamu...." "STOP!!" "Tapi aku nggak akan berhenti sampai disini!!" "Semuanya harus berhenti disini...." Kemudian dia pun pergi meninggalkan Zie sendiri. Sekarang bukan pipinya saja yang basah, perlahan tubuhnya pun basah disiram gerimis. Lalu ia berteduh di box telepon umum. Dimasukkannya beberapa koin dan ditekannya beberapa nomor, "Hallo, kamu udah sampai rmah kan? Kamu nggak kehujanan kan?" ucapnya menggigil. "Buat

Aku, Kamu dan Senyum Itu

Apa kamu tau? Ada luka, dibalik senyum itu. Apa kamu tau? Ada cinta, dibalik luka itu. Apa kamu tau? Ada gelisah, dibalik cinta itu Dan apa kamu tau? Ada keyakinan, dibalik gelisah itu.... Dan harapan, dibalik keyakinan itu. Ah, apa yang kamu ketahui dari diri ini. Selain Aku, dan sejuta kebodohanku.

Cinta Itu Sederhana

'Dari mata turun ke hati' Ah, istilah itu sudah kuno! Mungkin masanya oppa dan omma. Kalau masa-masa aku sekarang sih..., 'Dari teknologi nyetrum ke hati.' Mulai pico buddies, selalu hadir di chat list, bertukar kisah, tragis, dramatis, romantis..., semua terasa manis. Bermula perempuan dan lelaki saling berbagi, simpati, mengisi..., dan jatuh hati. Walau mata tak saling beradu, namun layar monitor dan sebongkah camera cukup melepas rindu. Walau tak pernah hadir di hari-hariku, namun potretnya setia menghuni di kamarku. Meski jemari tak saling menjamah, namun lewat kata-kata cukup membuat tersipu. Ah, kamu benar-benar terasa hadir di hidupku. Jika kita bertemu kelak, apa cinta akan tetap sesederhana ini? Atau akan beribu kali lebih rumit dari apa yang kita jalani? Ah! Cinta yang maya, mungkinkah menjelma nyata?!?

Ketika...

Ketika aku harus pergi.... Langkahku kaku, tulangku beku. Terpaku dalam sebuah lagu, ragu. Pekat dan kelabu, semua mengoyak batinku. Ingin kuubah kosong menjadi isi, tapi wadah berlubang terlalu besar. Ingin aku terus bernyanyi, namun hati tak boleh ingkar. Ketika aku harus melangkah.... Semua terasa pilu sudah. Haruskah aku mengalah? Tapi aku tak ingin menyerah! Ini awal, sayang bukan akhir dari segalanya. Biar kita menderita, sejenak saja. Lalu bahagia untuk selamanya. Ketika kamu tak rela jua.... Menangislah, sayang! Menangislah dalam lambaian. Ucapkan selamat jalan, diguyur hujan. Semua memang terlalu cepat, dan terasa sangat berat. Pejamkan matamu, dan bermimpilah! Aku akan hadir tanpa satupun pengganggu. Ketika kamu mulai menerima.... Bukalah matamu, sambut harimu dan berbahagialah. Seperti sedia kala. Aku akan segera hadir disisimu, pasti! Semua akan terasa singkat, seperti se

Sungguh aku mencintaimu

Saat kulihat senyummu bukan padaku, tawamu bukan untukku. Hatiku terasa pilu Ketika kepalamu bersandar bukan dibahuku, Jemarimu menggenggam bukan tanganku. Hampir remuk jantungku. Saat kutahu yang disampingmu bukan diriku, dalam album photomu bukan wajahku. Habis sudah asaku   Masih bolehkah aku berharap   Beberapa hal ingin kugarap Aku ingin menjadi riang kala kau bahagia. Senyumlah padaku, tertawalah untukku. Aku ingin menjadi airmata dalam sedihmu. Bersandarlah dibahuku, genggam erat tanganku. Aku ingin menjadi sesuatu yang special dalam hidupmu. Bersandinglah disampingku, simpan aku dalam diary-mu Dari sekian paragraf, satu kalimat harus kau garap. Sungguh aku mencintaimu.

Cinta Itu Kamu

Hampir lelah aku melaju, menyebrangi ratusan pulau. Bahkan kutembus akalku, hampir kudobrak keyakinanku Hampir lelah aku menari, bergerak pelan ikuti melodi. Kadang kuhentakan diri, dan bernyanyi lagu nan sunyi. Dari berjuta pengalaman kecewa dalam berbagai pencarian Mencari sosok itu yang menjadi dambaku. Dari sekian penantian, hampir habis semua kekuatan. Tetap kucoba bertahan, dan... Kau datang padaku, menyanyikan sebuah lagu. Lagu indah nan merdu, dengan wajah lugumu. Lalu aku terbata, menyadari kau begitu indah. Dan aku percaya, aku sedang jatuh cinta. Hampir sia-sia perjalanan panjang, namun kecewa tak ingin kudendangkan karena kau telah datang. Tak perlu lagi aku menanti, apalagi mencari. Kutemukan cintaku... dalam indah matamu