Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Percikan

Wattpad

A Sorry

Sorry that I only have this sorry Cause I have nothing, only sorry Cause the colours was disappeared Cause the rainbow now seem so fear Sorry that I only make you worry Cause I always be a trouble maker Cause my name always on black marker Cause I only wishing it could be better And when the sun rising Suddenly dissapear behind the tears It's no light It's so dark Even if the stars and moon collide I only stay on the armchair No action No reaction I'm sorry, sorry, sorry For another this sorry.

Puisi Tentangku

ku menari diatas awan, berlari di atas pelangi, sembunyi dibalik mentari, lewat senja, semua lenyap. mentariku pergi, pelangi tak terlihat, awanku pekat. aku terbang, dan terjatuh. aku berjalan diatas air, tapi air tak dapat menjadi pijakku. aku berpegang pada angin, tapi angin tak bisa menahanku. aku jatuh dan tersungkur. aku berpijak pada tanah, tapi tanah kemudian retak. aku bersandar pada rumput, tapi rumput tak kuat menopangku. aku tersungkur, dan tak berdaya.

Bukan Menyerah

Setia. Satu kata yang selalu dicari dalam setiap hubungan apapun, apalagi dalam cinta dan persahabatan. Kadang kecewa pun turut campur tangan didalamnya. Saat orang-orang yang dipercaya, saat orang-orang yang dianggap paling mengerti , orang-orang yang dirasa the best..., bagaimana kalau mereka menghianatimu, menikammu dari belakang, menjadi musuh yang bersembunyi dibalik hangatnya selimut. Masih berartikah rasa setia? Masih adakah rasa percaya? Pagi yang hangat menjadi background awal kedekatan mereka. Zie dan Ranma, kenal sejak lama dan selama itu pula mereka tak pernah jumpa kembali. Selama tiga bulan barulah tercipta pertemuan kedua, ketiga, keempat dan hampir setiap hari sudah mereka bersama. "Seseorang yang mengisi hatimu bisa saja turut mengisi hatimu."   Semakin hari hubungan mereka semakin terlihat lebih dari sekedar teman. Apa itu teman, kalau seorang lelaki dan perempuan selalu menghabiskan waktu bersama setiap harinya? Apa itu teman, kalau selalu berbag...

Butterfly

Kupu-kupu adalah makhluk yang indah Dan menjadi sangat indah Karena keindahannya tidak percuma Ada pelajaran didalamnya Butuh ketabahan Untuk menjadi makhluk menjijikan Seper ulat Butuh kesabaran Untuk tinggal di ruang sempit Seperti kepompong Tapi, ada hadiah setelahnya Atas ketabahan dan kasabaran Sebuah keindahan Seperti kupu-kupu Beauty of butterfly is never vain.

Bumi Murka

Bumi menangis Lewat air yang mengalir di pesisir tipis Bumi marah Lewat merapi yang membuncah Bumi terusik Karena tangan-tangan yang menggelitik Bumi mual Muntah Isi perutnya tumpah Bumi kesal Lewat asap yang mengepul Wedus gembel Bumi gerah Keringat merah Lava mengalir melewti sawah Kemana lagi air akan mengalir Jika sungai-sungai ceking menyempit Lahar dingin mengering Kemana lagi kaki akan berpijak Jika tanah pecah berontak Tangan berkecak Wajah-wajah congkak Bumi murka!

Being Beautiful is Being Me

Saya kenal dengan beberapa perempuan yang 'menyiksa diri' untuk terlihat sempurna. Operasi agar hidung lebih mancung, suntik agar kulit terlihat putih, sedot lemak supaya langsing, tindik biar keren dan lain-lain. Mereka orang hebat dimata saya, bisa menahan rasa sakit demi kecantikan. kalau saya? Jangankan operasi, melilhat jarum suntik di televisi pun saya ngacir, apalagi ditindik. Nyerah, deh! Apa adanya ajah. Tapi saya agak sedikit heran dengan mereka. Apa yang mereka dapat dari sebuah kecantikan sampai rela merogoh kocek dalam-dalam dan bahkan menahan sakit. Wajar kalau mereka yang melakukannya adalah artis, model atau entertainer lainnya tapi kalau hanaya perempuan biasa untuk apa, sih?! Cowok?! Kemarin saya baca di website salah satu majalah favorite saya, kalau 'cowok itu sederhana dari sifat sederhananya itu dia lebih suka cewek yang simple' (dikutip dari artikel Gadis, kurang lebih seperti itu). Menurut pandangan saya pun begitu adanya,...

Dengar Kata Mereka

Kupikir bukan salahku kalau aku seperti ini. Apa aku salah bila ingin menjadi apa yang ku mau? Selama itu tak menyimpang dari jalan yang benar, kurasa wajar saja. Lagi pula ini masa puberku, masa transisiku, masa dimana aku ingin menjadi diriku seutuhnya. Aku muak menuruti kata ibu, kalau aku harus memakai baju seperti ini, dandananku harus begini dan kelak kalau mempunyai seseorang yang kusebut 'pacar' dia harus cowok yang begini. Aku bosan dengar kata ayah, kalu aku harus dapat nilai bagus, menduduki 3 besar dikelas kalau perlu juara umun di sekolah dan kalau aku punya cita-cita haruslah cita-cita seperti ini. Aku benci setiap dengar kata kakakku, kalau aku seharusnya begini, jangan berteman dengan dia dan harus begini dan begitu. Dan yang lebih menyebalkan kalau seiap kali adikku itu mengadu segala macam hal pada semua orang, bilang pada ibu kalau aku memakai baju begini, bilang pada ayah kalau aku dapat nilai dibawah tujuh, bilang pada kakak kalau aku begitu. Kenapa hi...

Chezzy, Sahabat Itu Ada

            Kata Pak Aris aku akan terlibat dalam pertukaran pelajar dengan sekolah internasional di Bali. Semuanya akan dimulai minggu depan dan aku akan tinggal di Bali selama satu semester.             Mataku berpaling sejenak, memandang Pak Aris yang menjelaskan serentet teori dengan white board penuh rumus. Kemudian kutatap lagi buku kuning dipangkuanku. Benarkah pertukaran pelajar itu selalu keren dan berkelas? Kurasa tidak. Pertukaran pelajar ini terasa ganjil. Bagiku semua ini tak lebih dari sekedar strategi.             "Chezzy, apa yang dimaksud dengan koligatif?" Segera kututup buku kuning di pangkuanku dan menyembunyikannya di laci meja.             "Koligatif adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada zat terlarut, tetapi hanya tergantung pada jumlah partikel...

LATE

            Bel masuk baru aja bunyi, sekolah mulai terlihat sepi. Semuanya udah masuk kelas, tapi Zie  masih duduk di teras samping mading, memperhatikan siswa yamg dihukum karena datang telat. Sesekali dia tersenyum, tapi sebenarnya dia cemas.             “Zie, Bu Tuti udah masuk. CEPETAN!!” teriak teman sebangkunya, Raisya yang tiba-tiba nongol. ***             Istirahat hari itu Zie mutusin untuk nggak ke kantin. Dia terus ngeliatin kelas yang berselisih satu kelas dari kelasnya. Sesekali dia bernyanyi-nyanyi kecil, tapi sebenarnya dia resah. Karena kakak kelas yang selalu bikin dia deg-degan nggak keliatan batang hidungnya dari tadi pagi. Dia mengumpulkan segenap keberanian buat nanya sama kakak kelas yang nggak dia kenal sama sekali,             “Ka, Ka Satria masuk nggak?”   ...

TERBANG TANPA SAYAP

            "Yah, mau kemana?"             "Ada kerjaan di luar." Memang jarang sekali dia menjawab pertanyaan isterinya dengan jelas.             Begitulah kehidupan mereka. Hidup di sebuah kontrakan sederhana. Hanya sang Ibu saja yang berpenghasilnan, walau sangat minim. Sedangkan sang Ayah hanya hobi mabuk dan judi.             "Bu, ayah mau kemana?" tanya Azis yang masih duduk di kelas 4 SD.             "Kamu nggak denger? Ayah bilang ayah mau kerja," Azil tidak membiarkan ibunya membuka mulut.             “Habiskan susunya!!” tambah Azil pada adiknya yang berbeda tujuh tahun itu.             "Bu, ibu yang sabar ya, b...