"Pokoknya kamu nggak boleh ninggalin aku!!"
"Kita udah nggak ada kecocokan. Apalagi yang kamu harapkan?"
"Masih bisa diperbaiki..,"
"Setelah berjuta maaf yang pernah kau dendangkan?"
"Maaf atas segala maafku..., maaf aku yang selalu gagal membuatmu bahagia...." Zie menghela napas sejenak, "Ya, aku memang terlalu bodoh untuk pria sepandai kamu. Ya, aku terlalu jelek untuk pria setampan kamu. Ya, aku terlalu buruk untuk pria sebaik kamu...."
"STOP!!"
"STOP!!"
"Tapi aku nggak akan berhenti sampai disini!!"
"Semuanya harus berhenti disini...." Kemudian dia pun pergi meninggalkan Zie sendiri.
Sekarang bukan pipinya saja yang basah, perlahan tubuhnya pun basah disiram gerimis. Lalu ia berteduh di box telepon umum. Dimasukkannya beberapa koin dan ditekannya beberapa nomor,
"Hallo, kamu udah sampai rmah kan? Kamu nggak kehujanan kan?" ucapnya menggigil.
"Buat apa lagi kamu telepon? Buat apa lagi kamu peduli?" Jawab pria di telepon kemudian terputus.
******
"Aku nggak bisa hidup tanpa kamu..."
"Kamu bisa! Lihat mereka!" Dia menunjuk ke sekelompok pria yang sedang bermain gitar, "Masih banyak pria di dunia ini, kamu masih bisa bahagia walau tanpa aku, kamu masih punya banyak harapan. Pergilah!"
"Aku nggak bisa bahagia tanpa kamu!!
Apa kamu akan lebih bahagia tanpa aku??" Nadanya menurun.
"Ya!! Aku akan bahagia tanpa kamu!!!" Ucapnya keras dan berlalu.
Sejenak Zie terbatu disana dan memutuskan untuk pergi.
******
Pagi itu, Zie melihatnya dengan gadis lain..., gadis yang lebih cantik darinya. Dia hanya menatap dari kejauhan, menguatkan hati. Kemudian ada sekelumit senyum yanng tersungging dibibirnya.
"Ternyata kamu benar-benar bahagia. Berbahagialah kalian....
Tapi aku nggak akan berhenti sampai disini. Aku akan mengambil kembali bahagiaku itu,"
Tapi aku nggak akan berhenti sampai disini. Aku akan mengambil kembali bahagiaku itu,"
*****
Komentar
Posting Komentar