Melupakanmu bagai menghapus separuh memoriku. Well, hampir semuanya. Karena kamu adalah sebagian besar dari ingatanku, tentang kamu lebih dari separuh hidupku.
Melupakanmu bagai mengamputasi sebagian lukaku. Well, itu menyakiti dan berakibat buruk untukku, membuatku tersiksa.. tapi itu pun yang terbaik untukku. Demi masa depanku.
Masa depan?
bukankah masa depan kita adalah bersatu dibawah atap yang sama, seperti yang kau ucap dulu. Menjalin kisah kasih mesra, seperti yang kau katakan dulu. Memiliki istana dan menciptakan para pangeran muda,,, Ah.. aku masih bermimpi ternyata...
Lagi-lagi aku ingin melupakanmu. Membunuh sebagian jiwaku, menghempas separuh napasku, mematahkan sebelah sayapku. Dan aku terjatuh.
Melupakanmu bagai berada di laut lepas. Aku dapat berenang, sungguh aku bisa!! Tapi kenapa ombaknya berbeda, tidak seperti pada kolam, danau atau tepi pantai? Dan aku tenggelam.
Dan aku terjebak!!
Dalam sebuah memori lama, pada sebuah kisah lalu. Tentang kasih, tentang rindu.
Mengasihi rindumu dan merindui kasihmu, mengasihi egomu dan merindui pedulimu, mengasihi burukmu dan merindui baikmu. Aku mencintaimu dan aku membencimu.
Mengasihi rindumu dan merindui kasihmu, mengasihi egomu dan merindui pedulimu, mengasihi burukmu dan merindui baikmu. Aku mencintaimu dan aku membencimu.
Betapa ingin aku menamparmu, satu, sepuluh atau bahkan seribu kali hingga habis tenagaku. Betapa aku membencimu.
Lalu ingin ku peluk dirimu, hangat, erat, kuat hingga kau tak dapat keluar darinya. Aku sangat merindukanmu.
Rindu tawamu, rindu candamu, rindu rajukmu, rindu tangismu, rindu marahmu, rindu betapa bodohnya kamu.
Sekali lagi aku tegaskan, BETAPA BODOHNYA KAMU !!! sebelum putus pita suaraku, aku akan terus berteriak ditelingamu.
Dan betapa tega,
betapa teganya kamu menghancurkanku. Hancurkan nama baikku, kemudian psyco-ku, kau hancurkan cintaku, harapku, mimpiku dan hampir seluruh hidupku. Apa salahku padamu? APA??!!!!
Bukankah aku pelita laramu, aku yang menghiburmu, aku yang menjadi tempatmu bersandar, aku tempatmu berkeluh, aku yang rela menunggumu, menunggu dalam panas dan hujan,,, hujan api, hujan salju hingga hujan batu atau bahkan belati yang terus menghujamku. Aku yang melakukannya.. AKU!!!!
Dan ketika keputusanmu bukan aku...
Ah... ternyata bukan kamu yang bodoh... BETAPA BODOHNYA AKU!!!! yang rela terpenjara cintamu. Bagaimana kalau aku benar-benar terpenjara karenamu atau mati untukmu. Ah... akulah gadis terbodoh di dunia.. Kenapa kurela melakukan segala hal untukmu?
Aku tidak bisa terus menerus begini, tidak bisa terus terbelenggu cintamu. TIDAK BISA. Sampai kapan ku tak acuhkan mereka yang perduli, sampai kapan kututup hati ini, sampai kapan akan terbuka lagi. Sedang kamu bersenang-senang, sedang kamu bercanda riang, sedang kamu sedang menikmati indahnya cintamu disana...
AKKKHHHH!!!! AKU INGIN LUPA INGATAN
Komentar
Posting Komentar